Senin, 04 Agustus 2008

posting baru

AYO TERUS MEROKOK!! Merokok adalah ‘’makanan’’ pokok banyak orang didunia. Di Indonesia misalnya meski dilarang, namun larangannya berstandar ganda. Pertama dilarangan dalam pengrtian yang sebenarnya. Sedangkan yang kedua dilarang untuk berhenti membeli dan menghisapnya. Tahu kenapa?, ah,, terlalu banyak alasan untuk menjawabnya. Sekedar cerita,. Waktu usiaku masih 7 tahun, ya kira-kira dizaman Orde Baru…lah, rumahku tidak dikampung tapi ditengah belantara. Sekitar 7 km dari desa. Bukan karena tidak punya rumah didesa tapi karena kemiskinan yang terus melilit keluargaku dan sebagian besar warga desaku. Di pedalaman rimba itu nasi putih bagaikan lauk bagi keluargaku, sebab makanan utama kami ubi atau aru’. Tapi jangan salah, meski jarang makan nasi, lauknya selalu keren. Bukan tahu atau tempe melainkan ayam, ikan, daging, dan sayur-sayur hijau tentunya. Dapet darimana?, Ayam kampung diternak sendiri, sayur mayurnya dari kebun, ikan mancing disungai, dan dagingnya mau tahu ga’ daging apa?. Dagingnya daging rusa bo’…wah kamu pasti belum pernah coba khan?. He…he…udah ahk ngaurnya, kali ini aku lagi males ngomongin kemiskinan dan pedalaman Bangka, melainkan rokok, ya..ROKOK!!. JADI BEGINI LHO. Dulu untuk sampai kesekolah aku harus berjalan kaki sejauh 7 km, gara-gara soeharto kali ya…, bapakku juga sering ikut. Padahal dia udah ga’ sekolah lagi lho. Mau tahu ga’ kenapa bapakku sering ikut aku menyusuri tujuh km hutan dengan berjalan kaki. Ternyata perjalanan itu sering dilakoni bapakku hanya untuk mendapatkan Rokok. Bukan beli, tapi ngutang. Aku jadi nga’ habis pikir, segitu berharganya rokok buat bapakku. Sampai-sampai dia lupa bahwa dia punya pekerjaan yang lebih penting. Bergerak, berorganisasi dan berjuang untuk melawan kebiadaban rezim Orde Baru kala itu. Ahk,, bapakku memang tidak sekolah. Nah buat kamu yang merasa cerdas, meski untuk medapatkan rokok harus ngutang tapi ingat ayo berjuang!. Sebab SBY-JK tak beda jauh dengan pendahulunya. Jadi hisap terus rokoknya lakukan terus perjuangannya. Jangan kayak bapakku!!

Selengkapnya...

Minggu, 03 Agustus 2008

Semangat Kemerdekaan Untuk Pelestarian Lingkungan

*Azhari Mhd Krisis lingkungan sudah kian nyata. Alam yang dulu bersahabat dengan manusia kini seakan murka. Di Indonesia pemerkosaan lingkungan telah membawa banjir hingga ketangga istana Jakarta. Luapan lumpur lapindo pada akhir mei 2006 lalu telah menyengsarakan ribuan petani dan karyawan didaerah itu. Ribuan hekta sawah kebun pun kini telah ditelah lumpur panas. Di aceh badai tsunami pada 2004 silam juga telah menyebabkan kerugian materil tidak kurang adri R.p 6 triliun. Belum lagi kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, gempa dijogja, adalah sedikit peringatan bagi kita untuk segera mereorientasi gaya hidup yang terus memperkosa alam. Kecongkaan manusia atas determinasinya terhadap alam semesta tidak bisa lagi dibiarkan. Destruksi alam atas manusia harus mendapat tanggapan serius dari seluruh penduduk dunia. Oleh sebab itu ajnuran untuk melestarikan lingkungan yang telah diajarkan sejak zaman purba, layak untuk kembali digali. Ekonomi, politik, sastra, agama, maupun budaya harus kembali ditujukan tidak hanya untuk kemakmuran manusia tapi juga kelestarian alamnya. Diatas semua itu sesungguhnya kelestarian alam semesta dipikul diatas pundak seluruh umat manusia. Dalam Man and Nuture: Crisis of Modern Man-nya, Sayyid Hussein Nasr (baca-eko teology), menjelaskan ada dua hal mendesak yang urgen untuk kita kaji terkait krisi lingkungan saat ini. Pertama, formulasi dan upaya untuk memperkenalkan sejelas-jelasnya apa yang disebut ‘hikmah perenial Islam’ (hikmah khalidah/scientia sacra, philosophia perennis) tentang tatanan alam, signifikansi religius, dan kaitan eratnya dengan setiap fase kehidupan manusia. Kedua, menumbuhkan dan mengembangkan ‘kesadaran ekologis yang berperspektif teologis’ (eco-theology), dan jika perlu, memperluas wilayah aplikasinya sejalan dengan prinsip agama itu sendiri. Untuk keperluan itu, sedikitnya ada tiga hal yang perlu ditegaskan di sini. Pertama, menempatkan persoalan lingkungan sebagai bagian dari agama -islam khsusnya-. Dalam kitab al-Muwâfaqât, Abu Ishaq al-Syatibi membagi tujuan hukum Islam (maqâshid al-syarîah) menjadi lima hal: 1) penjagaan agama (hifdz al-dîn), 2) memelihara jiwa (hifdz al-nafs), 3) memelihara akal (hifdz al-‘aql), 4) memelihara keturunan (hifdz al-nasl), dan 5) memelihara harta benda (hifdz al-mâl). Pertanyaan kita: di mana posisi pemeliharaan ekologis (hifdz al-`âlam) dalam Islam? Untuk menjawab itu -mengutip pendapat Khatim Ghazali-, Yusuf al-Qardlawi dalam Ri’âyatu al-Bi’ah fi al-Syarî’ati al-Islâmiyyah (2001), menjelaskan bahwa pemeliharaan lingkungan setara dengan menjaga maqâshidus syarî’ah yang lima tadi. Selain al-Qardlawi, al-Syatibi juga menjelaskan bahwa sesungguhnya maqâshidus syarî’ah ditujukan untuk menegakkan kemaslahatan-kemaslahatan agama dan dunia, di mana bila prinsip-prinsip itu diabaikan, maka kemaslahatan dunia tidak akan tegak berdiri, sehingga berakibat pada kerusakan dan hilangnya kenikmatan perikehidupan manusia. Kedua, ajaran Taoisme tentang Yin-Yang juga dapat memberi kearifan. Yang biasanya digambarkan sebagai agresif, maskulin, kompetitif, dan rasional. Sementara Yin dilukiskan konservatif, intuitif, kooperatif, feminin, dan responsif. Dalam Taoisme, Yin-Yang harus berjalan secara sejajar dan seimbang, sehingga keharmonisan antara makrokosmos dan mikrokosmos terwujud. Kenyataan kita lebih suka berpikir rasional, linear, mekanistik, dan materialistik perlu diseimbangkan dengan pengetahuan yang intuitif, non-linear, dan koordinatif, sebagai perwujudan Yin (kearifan ekologis). Ajaran Taoisme ini rasanya penting untuk diadopsi guna menjawab krisis ekologis yang terus mengancam kita. Terakhir, kita mungkin juga perlu mendengar fatwa Charlene Spretnak dalam The Spiritual Dimension of Green Politics. Di situ dia menekankan pentingnya mengembangkan green politics (politik hijau); gerakan politik yang sadar ekologi. Kebijakan-kebijakan sosial-politik-ekonomi kita sudah saatnya mempertimbangkan soal lingkungan hidup. Sudah waktunya para pejabat negara, politisi, dan partai-partai politik menyuarakan pentingnya kesadaran akan politik hijauatau politik ekologis (ecological politics) ini .

Selengkapnya...

Kamis, 31 Juli 2008

Suatu Sore Dengan ‘ISAK’ Dan Tawa

Sore itu waktu sudah menujukkan pukul 15.45 Wib. Tepat didepan teras Multi Perpous kampus UIN Soe-Kijo diskusi tentang ISAK (investigasi social dan analisis kampus) baru saja dibuka. Hadir dalam diskusi itu, Dedeng, Papang, Uung dan beberapa pimpinan dan anggota tua dari anggota FMN kampus UIN, yang semuanya berjumlah sembilan orang. Diskusi ini adalah salah satu program baru dibulan ini. Menurut Wawan, selaku Wakasek Bidang Dikprop, rencananya diskusi ini akan secara rutin diadakan setiap hari Rabu dan Sabtu jam 15.30 sore. Mengenai tema akan menyesuaikan dengan kebutuhan para anggota. ‘’Baiklah kawan-kawan, Salam Demokrasi!!. Sore ini kita akan mendiskusikan soal ISAK. Menurut kawan-kawan kenapa ISAK, sangat urgen di FMN. Sampai-sampai harus dimasukkan dalam materi pendidikan formal keorganisasian’’ kata Aan selaku moderator mengawali diskusi. ‘’Wah, ntar dulu bung kita bicara soal urgensinya, jangan-jangan makna ISAK aja kita ga’ tahu. Atau jangan-jangan kita semua punya pemahaman yang berbeda tentang apa itu ISAK??’’. usul Afif mengawali diskusi seru itu. ‘’Nah…nah…’’,sambut Wiwin. Gimana kalau kita tanya dulu sama temen-temen yang baru, apa yang mereka pahami tentang isak?. ‘’Oooo…ia..yaa.. kata Aan selaku moderator. Piye bung Dedeng, Papang, Uung, menurut kawan-kawan apa itu ISAK?. ‘’assalamu’alaikum wr.wb. jadi begini lho, isak itu setahu saya sih kita nyari informasi dikampus, itu sudah isak. Jadi kita kekampus setiap hari itu juga sudah isak’’ kata Wawan sok tua. He..he.. ‘’kalao saya, Isak itu ya….apa ya?’’, jawab dedeng tanggap. Menurut saya ya…bener apa kata wawan tadi, isak itu ya..investigasi, mencari informasi secara mendalam tentang lingkungan sosial kita. Kalau kita mahasiswa, ya mencari informasi dikampus, soal wc, atau nama rector kampus misalnya. Ya itulah isak. ‘’Ah…yang bener Ung..??’’,. Protes wawan. ‘’Perasaan aku ga’ pernah ngomong gitu dari tadi’’. ‘’He..he…’’cengir wawan dengan muka khasnya. ‘’Tapi itu bener kok Wan, setahu saya isak itu memang itu’’, kata lopez nyerocos sambil memperbaiki posisi duduknya. ‘’jadi emang gitu, berbicara tentang isak ya…kita memang bicara soal investigasi. Berbicara juga soal berbagai metodenya, prinsip-prinsipnya dan seterus-terusnya. ‘’Betul ga’ Sik?,’’. Tanya lopez pada peserta tertua didiskusi itu. Rupanya dalam diskusi itu juga hadir salah satu sepuh FMN UIN, yang sekarang sedang aktif dalam dunia gerakan tani (AGRA), Gunung Kidul. Katanya sih tadi sebetulnya Cuma mo pinjem motor sama Afif buat kegunung kidul lagi. He..he..jadi isin. ‘’Yang pasti begini bung!’’, jawab sang sepuh untuk lebih mendialogiskan forum. Sebelum kita isak kita juga harus memperhatikan beberapa hal; pertama, pegang prinsip. Kedua, kenali keadaaan. Ketiga, terus memperhebat perjuangn kita. Kemuadian setelah isak penting juga untuk kita tanamkan bahwa apa yang kita cari itu tidak saja untuk diketahui tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita berusaha untuk merubahnya. He…he…ia ga’ bli’’. Katanya sambil nyengir ke Afif. ’’ya ia..lah, masa’ ya ia dong’’ jawab afif dengan senyum kulumnya. Mendengar itu serentak semua peserta tertawa., ha…ha…ha….. Setelah tertawa puas, ‘’oke kawan-kawan sepertinya cukup sampai disni dulu diskusi kita kali ini. Sebab sebentar lagi azan magrib akan segera dikumandangkan. Selanjutnya kita tutp acara kita kali ini dengan, SALAM DEMOKRASI!!’’. ‘’O…ia An, jadi ga’ temen lho beli computer guwa?, soalnya guwa pengen beli tanah ni’’, Tanya lopez dengan muka ndesonya. he…he…THE END.

Selengkapnya...

Selasa, 29 Juli 2008

Demokrasi Nasional (garis politik atau ideologi politik)

Dasar Pemikiran (Tulisan ini hanyalah upaya pengayaan intelektual jadi silahkan dikritisi). Ideologi secara sederhana adalah kumpulam-kumpulam ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt De Tracy, pada abad ke 18 untuk mendefinisikan sains dan ide. Ideology dapat dikatakan sebagai ide yang komprehemsif dan dugunakan sebagai cara untuk melihat/memandang sesuatu. Bisa juga dikatakan sebagai keyakinan akali dari beberapa kecendrungan filosofis. Atau bisa juga sebagai sekumpulan ide yang dikemukakan oleh golongan dominan kepada seluruh anggota masyarakatnya (ini sering dipakai oleh kalangan marxis). Ideology sebagai sebuah keyakinan yang didapat melalui proses berpikir membicarakan tentang aturan-aturan dalam tata kehidupan.
Dari berbagai definisi ini dapat disimpulkan bahwa sesuatu sudah bisa dikatakan sebagai ideology apabila memenuhi dua hal; Pertama, ideologi adalah sekumpulan ide yang berbicara tentang berbagai hal tentang penyelesaian masalah-masalah kehidupan. Artinya ideologi haruslah sesuatu yang unik sebab ia harus dapat menyelesaikan tentang persoalan yang; tidak hanya ekonomi, politik, sosial maupun budaya disatu disisi melainkan persoalan kehidupan secara utuh. Kedua, sebuah pemikiran bisa dikategorikan ideologi apabila ia memilki metode yang utuh. Baik metode penyebarluasan, penerapan, dan penjagaanya selain itu juga harus dapat dijelmakan secara operasional dalam kehidupan secara bersamaan. Kesimpulannya adalah tidak semua pemikiran teoritis, maupun filosofis bisa dikatakan sebagai ideology. Dari pemaparan diatas dapat ditarik satu benang merah; bahwa sebuah pemikiran teoritis maupun filosofis saja tidak bisa dikatakan sebagai sebuah ideologi melainkan hanya sebuah paham. tilisan ini akan hadir dalam bentuk serial.mohon kritik dan sarannya

Selengkapnya...

Minggu, 27 Juli 2008

Dimanapun SBY Berpijak, Disitulah FMN Menentang

Oleh: Muhamad Azhari A.F* Untuk kesekian kalinya (rabu 26 juli 2008) Front Mahasiswa Nasional Yogyakarta kembali menyatakan sikapnya menuntut pemerintahan boneka Imperialisme SBY-Kalla untuk membatalkan kenaikan harga BBM. Menghentikan uapaya pengesahan RUU Badan Hukum Pendidikan jaminan sekolah serta kuliah gratis bagi rakyat miskin. Sejak mendapatkan informasi akan kedatangan SBY kejogjakarta pada 25 juli 2008 Badan Persiapan Cabang (BPC), FMN Jogjakarta langsung mengambil langkah kongkrit. Pada pukul 21.00 bertempat di secretariat FMN kampus Universitas Islam Indonesia seluruh kekuatan dari masing-masing pimpinan kampus langsung membicarakan langkah yang akan diambil khususnya terkait akan rencana kedatangan SBY kejogja. Dari pertemuan itu diambil beberapa lagkah serta strategi yang akan digunakan guna ‘’menyambut’’ kedatangan sanga presiden. Diantaranya; menetapkan perangkat akasi serta surfei lokasi yang akan dijadsikan tempat ‘’penyambutan’’. Tepat pukul 09.00 tiga orang yakni wawan,afif dan saudara azhari langsung mencari informasi terkait erbagai agenda pengamanan terhadap sang presiden. Dengan mendengar informasi dari beberapa aparat yang ada didepan gedunbg agung didapatlah beberapa informasi penting; aka nada 4 truk polisi, 30 polisi bersepeda motor, 2 unit water canon, dll. Dan tanpa menunggu waktu berita itupun langsung diberitahukan kepimpinan. Akhirnya pada pukul 11.00 hampir semua perserta aksi sudah bersiap-siap dipasar umbulharjo. Dan dengan melakukan penyamaran sampai pukul 12.siang tidak ada satu peserta aksipun yang dicurigai akan melakukan akasi. Jadi sampai mobil rmbongan penjemput presiden berbondong-bondong menuju bandara seluruh peserta aksi sudah siap menunggu intrupsi pimpinan. Berselang beberapa detik pasca pembunyian suara sirine tanda kedatangn rombongan presiden akan memasukui lokasi seorang pimpinan langsung berdiri dan berteriak ‘’SBY-Kalla..!!!’’. peserta aksi yang dari awal memang sudah menunggu intrupsi langsung menyambut dan membentuk border hidup serta menyambut dewngan teriakan ‘’ boneka Amerika’’. Melihat kejadian itu ratusan aparat yang sejakawal berjaga-jaga disekitar istana kaget bukan keplang. Paspamres, intel, TNI serta puluhan kawan wartawan yang sebetulnya memang telah mengetahui rencana aksi ini langsung mengerumuni masa aksi. Ternyata meski hanya dengan 22 orang masa aksi demonstrasi ini sangat efektif. Terbukti hanya berselang beberapa menit setelah itu detik news.com langsung memuat aksi ini. Polisi dan berbagai aparat Negara yang bertugas mengamankan kedatangan sanga presiden langsung berang dan mengambil kekerasan sebagai pilihan. Seluruh anggota FMN yang ikut dalam aksi dipukuli berkali-kali, diseret, ditendang bahkan tidak sedikit yang mendaratkan pikilan. Tanpa ampun 5nit sebelum iringan presiden memasuki istana seluruh peserta alsi digelandang paksa kearel parker bringharjo. Ditempat ini aksi saling dorong, pmeukulan, tendangan dari kaki aparat bejat itu masih saja menerjang massa aksi. Pun tanpa kenal lelah teriakan perlawanan atas penolakan kehadiran SBY ditanah jogja terus berlontaran. Boneka amerika, rezim anti rakyat, anti demokrasi pendidikan gratis dan tolak kenaikan BBM adalah deretan kata yang terus diteriakkan oleh kawan-kawan. Sertelah jengkel karena merasa gagal mengamankan area steril pengamanan presiden akhirnya aparat kepolisian mengangkut massa aksi kepoltabes Diy eski tanpa aksi pemukulan namun berbagai umpatan kotor dan teriakan perjuangan tetap bertempur dalam truk pengangkut itu. Pada pukul 15.00 semua massa aksi digiring dalam ruangan pendataan polda DIY. Dan tidak berselang berapa lama pengacara dari SPHP dan LBH pun dating. Akhirnya pada pukul 20.00, setelah dimintai keterangan dan pendataan seluruh massa aksi dibebeskan. Tidak ada yang luar biasa dari aski kali ini. Namun yang perlu dicatat adalah; pertama, aksi ini merupakan teriakan perjuangan dan tidak akan pernah berhenti hingga setiap penguasa benar benar tunduk atas kepentingan seluruh rakyat indoesia. Menolak ketangan penguasa dimanapun dan kapanpun terlebih SBY-Kalla akan terus bergelombang selama mereka masih saja menetek pada imperialisme. Kedua, Negara demokratis itu hanyalah ilusi, sebab hingga detik ini tidak saja mahasiswa tapi juga seluruh lapisan rakyat inonesia tidak merdeka dalam menyampaikan aspirasinya.kasus ini merupakan salah satu tesisnya.

Selengkapnya...